Selasa, 27 Juli 2010

Kitab Barencong,Datu Sanggul/Datu muning

Bismillahirahmanirahiim

Rakam yaitu Mengenal,
1.Maksudnya mengenal yang sebenar-benarnya
diri/mengetahui asalnya diri supaya tahu yang
sebenarnya agar mengenal akan Tuhan,
2.Ini agar meng-Esa-kan yang sebenar-benarnya
diri kepada Allah Ta'Ala agar jangan sampai
Murakabah yang bersusunan pada Ilmu-Nya..
Adapun jua maksud Rakam yang 1&2 itu
menerangkan keadaan perkakas isi tubuh yang
dzahir & yang bathin,maka jika sudah pula
diketahui seperti ini hendaknya di fana-kan agar
tetap ke-Esa an-Nya dan tidak siapa pun jua yang
dapat menduakan-Nya/Allah saja yang Tunggal/
Esa,Demikianlah maksudnya..
Kemudian daripada itu disinilah saya mulai
menerangkan,yang bernama Diri itu ada 2 Bagian:

--Diri yang Dzahir,
--Diri yang Bathin.

adapun diri yang Dzahir itu asal daripada unsur
Adam,Adam unsurnya memiliki 4 perkara,yaitu :

1.Api,
2.Angin,
3.Air,
4.Tanah

Dan berikut ini penjabaran/makna dari tulisan/
huruf ALLAH yang sering kita lihat dalam kaligrafi,

--ALIF ---> Api,
--LAM AWAL --> Angin,
--LAM AKHIR --> Air,
--HA --> TANAH/BUMI

1. adapun Api itu terbit dari Diri yang Bathin jua
yang berhuruf ALIF bernama DZAT yang menjadi
rahasia hurufnya pada kita,

2. adapun Angin itu terbit dari Diri yang Bathin jua
yang berhuruf LAM AWAL bernama SIFAT yang
menjadi nyawa pada kita/Nafas kita,

3. adapun Air itu terbit jua dari Diri kita yang
Bathin,berhuruf LAM AKHIR bernama ASMA yang
menjadi HATI pada kita (Air Nuthfah&Air Liur),

4. adapun Tanah/Bumi itu pula terbit dari Diri
yang Bathin jua berhuruf HA bernama AF'AL
menjadi tingkah Laku pada kita..
Jadi,demikianlah Diri kita yang Dzahir ini terbit dari
bayang-bayang kita yang Bathin jua dan adanya
Huruf yang bertuliskan ALLAH,tapi jangan sampai
saudara mengakui bahwa saudara adalah Tuhan
karena Diri kita yang Dzahir ini hanyalah Tulisan
(Ingat,hanya sebatas Huruf/Tulisan) yang
berlafadz ALLAH,untuk itulah Allah Ta'Ala
menciptakan tulisan/huruf tersebut agar kita
mengenal Diri kita yang Dzahir..
Kemudian daripada itu setelah kita mengetahui
Diri kita yang Dzahir hendaklah kita ketahui Diri
kita yang Bathin pula,agar dapat kita kenal akan
Tuhan melalui Diri yang Bathin sebagaimana
seperti sebuah sabda yang sangat dikenal oleh
para kaum sufi "Man Arafa Nafsahu Fa Qad Arafa
Rabbahu" barang siapa mengenal sebenar-
benarnya Diri Niscaya Diri akan mengenal
Tuhannya...tetapi sebelum kita mengenal akan
Diri kita yang Bathin,hendaklah mati dahulu
sebelum mati Diri kita yang Dzahir tadi,seperti
Sabda Nabi SAW "Mutu Kabla Anta Mutu" jikalau
telah kita matikan Diri yang Dzahir tadi,barulah
nyata dari kita yang Bathin yang bernama
sebenar-benarnya DIRI..
Simbol pemahaman Datu Sanggul/Datu Muning/
Syekh Abdus Samad/Ahmad Sirajul Huda/Syekh
Jalil,tentang keTuhanan ialah dari Bumi Naik ke
Langit maksudnya beliau mengenal Hakikat Tuhan
berdasarkan apa-apa yang telah diciptakan-Nya
(Alam Semesta) sehingga dari pemahaman
terhadap alam semesta itulah menghantarkan
pada kebenaran sejati yakni ALLAH SWT,karena
memang dari alam dan bahkan pada Diri
sendirilah (manusia) terdapat tanda-tanda
kekuasaan-NYA bagi yang
mentafakurrinya..dengan kata lain ilmu Tasawuf
Datu Sanggul adalah ilmu Laduni yang telah di
karuniakan oleh ALLAH SWT kepada beliau,karena
itu orang yang mempelajari Tasawuf pada
dasarnya bisa menggabungkan 2 sumber acuan
pokok,yakni :

1.berdasarkan Wahyu (Qauliyah),
2.berdasarkan tanda-tanda ayat-NYA (Qauniyah)
yang terpampang jelas pada alam atau makhluk
ciptaan-NYA..

"Tidak memakai ilmu atau bacaan tertentu,hanya
menjaga keluar masuknya Nafas kapan ia keluar
dan kapan ia masuk" sehingga secara rutin dapat
melaksanakan sholat ke masjidil haram setiap hari
jum'at...(kira-kira seperti itulah beberapa patah
kata yang pernah di katakan Datu Sanggul kepada
Datu Kalampayan/Syekh Muhammad Arsyad Al
Banjari) kata-kata yang diucapakan beliau tersebut
diatas juga sama seperti yang pernah di ucapkan
oleh Mawlana Abdul Khaliq Al Ghujdawani qs
tentang "Hosh Dar Dam/Bernafas secara Sadar"
dan Imam Tariqah Syah Naqsyaband qs "...(jalan)
ini dibangun diatas jalan nafas (pondasi) nafas,jadi
adalah keharusan seseorang menjaga nafasnya
dikala menghirup dan membuang nafasnya...."
salah satu karya Datu Sanggul yang spektakuler
ialah membuat tatalan/tatakan kayu besi(ulin)
menjadi soko guru mesjid di desa
tatakan,sebagaimana yang pernah dilakukan oleh
Sunan Kalijaga ketika membuat soko guru pada
Mesjid Demak..
salam cinta dan sejahtera untuk seluruh makhluk-
Nya yang penuh Cinta,jaya jaya Indonesia
Jaya,Jaya Nusantara,di laut kita jaya,di udara kita
jaya apalagi di darat !!!

Tidak ada komentar: