Selasa, 28 September 2010

LANGKAH-LANGKAH MENAJAMKAN MATA BATIN


LANGKAH-LANGKAH MEMPERKUAT
CAHAYA BATHIN



Ada beberapa langkah yang memiliki
pengaruh positif terhadap
kecemerlangan Cahaya Batin manusia,
yaitu :
> 1. Zikir
> 2. Do'a
> 3. Shalawat Nabi
> 4. Makanan Halal dan Bersih
> 5. Berpantang Dosa Besar
> 6. Berhati Ikhlas dan Berpantang Tamak
> 7. Bersedekah ( Dermawan )
> 8. Mengurangi Makan dan Tidur
> 9. Zikir Kalimah Toyyibah
> 10. Mengenakan Wewangian

Beberapa hal tersebut diatas apabila
diamalkan, Insya Allah seseorang akan
memiliki cahaya/kekuatan batin yang
kuat sehingga apa yang terprogram
dalam hati akan cepat terlaksana.

1. Z i k i r.
Zikir memiliki pengaruh yang kuat
terhadap kecemerlangan cahaya batin.
Hati yang selalu terisi dengan Cahaya
Zikir akan memancarkan Nur Allah dan
keberadaannya akan mempengaruhi
perilaku yang serba positif.
Kebiasaan melakukan zikir dengan baik
dan benar akan menimbulkan
ketentraman hati dan menumbuhkan
sifat ikhlas. Hikmah zikir amatlah besar
bagi orang yang ingin membangkitkan
kekuatan indera keenamnya ( batin ).
Ditinjau dari sisi ibadah, zikir merupakan
latihan menuju Ikhlasnya hati dan
Istiqomah dalam berkomunikasi dengan
Al Khaliq ( Sang Pencipta ).
Ditinjau dari sisi kekuatan batin, zikir
merupakan metode membentuk dan
memperkuat Niat Hati, sehingga dengan
izin Allah SWT, apa yang terdapat dalam
hati, itu pula yang akan dikabulkan oleh
Allah SWT. Dengan kata lain, zikir
memiliki beberapa manfaat,
diantaranya : Membentuk, Memperkuat
Kehendak, Mempertajam Batin, sekaligus
bernilai Ibadah.
Dengan zikir berarti membersihkan
dinding kaca batin, ibarat sebuah
bohlam lampu yang tertutup kaca yang
kotor, meyebabkan cahaya-sinarnya
tidak muncul keluar secara maksimal.
Melalui zikir, berarti membersihkan
kotoran yang melekat sehingga kaca
menjadi bersih dan cahaya-sinarnya
bisa memancar keluar.
Sampai disini mungkin timbul suatu
pertanyaan. Apakah zikir memiliki
pengaruh terhadap kekuatan batin?
untuk menjawab pertanyaan ini, kiranya
perlu diketahui bahwa hal tersebut
merupakan bagian dari karunia Allah
SWT.
Dalam sebuah Hadist. Bahwa dengan
selalu mengingat Allah menyebabkan
Allah membalas ingat kepada seorang
hamba-Nya “Aku selalu menyertai dan
membantunya, selama ia mengingat
Aku ” karena itu, agar Allah senantiasa
mengingat Anda, perbanyaklah
mengingat-Nya dengan selalu berzikir.

2. Do’a.
Seseorang yang ingin memiliki kekuatan
Rohani pada dirinya, hendaklah
memperbanyak do ’a kepada orang lain,
disamping untuk diri sendiri dan
keluarganya. Caranya, cobalah anda
mendo ’akan seseorang yang anda kenal
dimana orang itu sedang mengalami
kesulitan.
Menurut para Ahli Hikmah, seseorang
yang mendo ’akan sesamanya maka
reaksi do’a itu akan kembali kepadanya,
contohnya : Anda mendo’akan si “A”
yang sedang dirundung duka agar Allah
berkenan mengeluarkan dari kedukaan,
maka yang pertama kali merasakan
reaksi do ’a itu adalah orang yang
mendo’akan, baru setelah itu reaksi
do’anya untuk orang yang dituju.
Karena itu semakin banyak anda berdo’a
untuk kebaikan sahabat, guru anda,
orang yang dikenal / tidak dikenal, siapa
pun juga, maka akan semakin banyak
kebaikan yang akan anda rasakan.
Sebaliknya jika anda berdo ’a untuk
kejelekan si “A” sementara si “A” tidak
patut di do’akan jelek maka reaksi do’a
tersebut akan kembali kepada Anda.
Contohnya : Anda berdo ’a agar si “A”
jatuh dari sepeda motor, maka boleh
jadi anda akan jatuh sendiri dari sepeda
motor, setelah itu baru giliran si “A”.
Tetapi dalam sebuah Hadist disebutkan,
Seseorang yang berdo ’a untuk kejelekan
sesamanya maka do’a itu melayang-
layang di Angkasa, jika orang yang
dido ’akan jelek itu orang zalim maka
Allah SWT akan memperkenankan
do ’anya, sebaliknya jika orang yang
dituju itu orang baik-baik, maka do’a itu
akan kembali menghantam orang yang
berdo ’a.
Dari sini lalu timbul konsep “Saling Do’a
men Do’akan” seperti guru memberikan
atau menghadiahkan do’a berupa surat
Al Fatehah kepada muridnya. Sebaliknya
murid pun berdo ’a untuk kebaikan
gurunya. Lalu siapa yang patut disebut
guru?. Guru adalah orang yang
memberikan informasi pengetahuan
akan suatu ilmu. Dimana ilmu itu
selanjutnya kita amalkan dan
bermanfaat.
Dalam Hadist yang lain disebutkan
bahwa do ’a yang mudah dikabulkan
adalah do’a yang diucapkan oleh
seorang sahabat Secara Rahasia,
Mengapa ?? ini disebabkan karena do’a
itu diucapkan secara Ikhlas. Keikhlasan
memiliki nilai (kekuatan) yang sangat
tinggi.
Karena itu perbanyaklah berdo’a atau
mendo’akan sesama yang sedang
dirundung duka. Insya Allah reaksi dari
do ’a itu akan anda rasakan terlebih
dahulu, selanjutnya baru orang yang
anda do ’akan, semoga .
Di samping itu, mendo’akan seseorang
memiliki nilai dalam membentuk
kepribadian lebih peka terhadap
persoalan orang lain. Jika hal ini dikaitkan
dengan janji Allah ; Bahwa barang siapa
yang mengasihi yang dibumi maka
yang dilangit akan mengasihinya,
berlakulah hukum timbal balik. Siapa
menanam kebajikan ia akan menuai
kebajikan juga, sebaliknya jika ia
menanam kezaliman maka ia pun akan
menuai kezalimannya juga.

3. Shalawat Nabi.
Mungkin sudah sering/ pernah
mendengar nasihat dari orang-orang tua
kita bahwa kalau ada bahaya, kita
disarankan salah satunya adalah untuk
memperbanyak Shalawat kepada Nabi
Muhammad SAW.
Konon dengan mendo’akan keselamatan
kepada Nabi, Allah SWT akan mengutus
para malaikat untuk ganti mendo ’akan
keselamatan kepada orang itu. Dalam
beberapa hadist Rasullullah SAW banyak
kita temukan berbagai keterangan
tentang Afdalnya bershalawat.
Diantaranya : “Setiap do’a itu Terdindingi,
sampai dibacakan Shalawat atas Nabi “.
(HR. Ad- Dailami).
Pada hadist yang lain yang diriwayatkan
oleh Ahmad, Nasa ’I dan Hakim,
Rasullullah SAW bersabda, “Barang
siapa membaca Shalawat untuk Ku
sekali, maka Allah membalas Shalawat
untuknya sepuluh kali dan
menanggalkan sepuluh kesalahan
darinya dan meninggikannya sepuluh
derajat “.
Yang berkaitan dengan urusan kekuatan
batin, terdapat dalam Hadist yang
diriwayatkan Ibnu Najjar dan Jabir,
“ Barangsiapa ber-Shalawat kepada Ku
dalam satu hari seratus kali, maka Allah
SWT memenuhi seratus hajatnya, tujuh
puluh daripadanya untuk kepentingan
akhiratnya dan tiga puluh lagi untuk
kepentingan dunianya ”.
Berdasarkan hadist-hadist itu, benarlah
adanya jika orang-orang tua kita
menyuruh anak-anaknya untuk
memperbanyak shalawat kepada anak
cucunya. Karena selain merupakan
penghormatan kepada junjungannya
juga memiliki dampak yang amat
menguntungkan dunia dan akhirat.

4. Makanan Halal dan Bersih.
Seseorang yang ingin memiliki kekuatan
batin bersumber dari tenaga Ilahiyah
harus memperhatikan makanannya.
Baginya pantang kemasukan makanan
yang haram karena keberadaannya akan
mengotori hati. Makanan yang haram
akan membentuk jiwa yang kasar dan
tidak religius. Makanan yang haram
disini bukan hanya dilihat dari jenisnya
saja ( Misal ; Babi, bangkai, dll. ), tapi
juga dari cara dan proses untuk
mendapatkan makanan tersebut.
Efek dari makanan yang haram ini
menyebabkan jiwa sulit untuk diajak
menyatu dengan hal-hal yang positif,
seperti : dibuat zikir tidak khusuk,
berdo ’a tidak sungguh-sungguh dan hati
tidak tawakal kepada Allah.
Daging yang tumbuh dari makanan
yang haram selalu menuntut untuk
diberi makanan yang haram pula.
Seseorang yang sudah terjebak dalam
lingkaran ini sulit untuk melepaskannya,
sehingga secara tidak langsung
menjadikan hijab atau penghalang
seseorang memperoleh getaran/ cahaya
Illahiyah.
Disebutkan, setitik makanan yang haram
memberikan efek terhadap kejernihan
hati. Ibarat setitik tinta yang jatuh diatas
kertas putih, semakin banyak unsur
makanan haram yang masuk, ibarat
kertas putih yang banyak ternoda tinta.
Sedikit demi sedikit akan hitamlah
semuanya.
Hati yang gelap menutupi hati nurani,
menyebabkan tidak peka terhadap nilai-
nilai kehidupan yang mulia. Seperti kaca
yang kotor oleh debu-debu, sulitlah
cahaya menembus nya. Tapi dengan
zikir dan menjaga makanan haram, hati
menjadi bersih bercahaya.
Begitu halnya jika anda menghendaki
dijaga para malaikat Allah, jangan kotori
diri anda dengan darah dan daging yang
tumbuh dari makanan yang haram.
Inilah mengapa para ahli Ilmu batin
sering menyarankan seorang calon
siswa yang ingin suatu ilmu agar
memulai suatu pelajaran dengan laku
batin seperti puasa.
Konon, puasa itu bertujuan menyucikan
darah dan daging yang timbul dari
makanan yang haram. Dengan kondisi
badan yang bersih, diharapkan ilmu
batin lebih mampu bersenyawa dengan
jiwa dan raga. Bahkan ada suatu
keyakinan bahwa puasa tidak terkait
dengan suatu ilmu. Fungsinya hanya
untuk mempersiapkan wadah yang
bersih terhadap ilmu yang akan
diwadahinya.

5. Berpantang Dosa Besar.
Berpantang melakukan dosa-dosa besar
juga dalam upaya membersihkan
rohani. Di mana secara umum
kemudian dikenal pantangan Ma-Lima
yaitu : Main, Madon, Minum, Maling dan
Madat, yang artinya berjudi, zina,
mabuk-mabukan, mencuri dan
penyalahgunaan narkotika.
Walau lima hal ini belum mencakup
keseluruhan dosa besar tetapi kelimanya
diyakini sebagai biang dari segala dosa.
Judi umpamanya, seseorang yang
sudah terlilit judi andaikan ia seorang
pemimpin maka cendrung korup dan
hanya kecil kejujuran yang masih tersisa
padanya.
Begitu halnya dengan perbuatan seperti
zina, mabuk-mabukan, mencuri, dan
menyalahgunakan narkotika diyakini
sebagai hal yang mampu
menghancurkan kehidupan manusia.
Karena itu orang yang ingin memiliki
kekuatan batin yang hakiki hendaknya
mampu menjaga diri dari lima perkara
ini.
Seseorang yang sudah “Kecanduan”
satu diantara yang lima perkara ini
bukan hanya rendah dipandang Allah,
dipandangan manusia biasa pun ikut
rendah. Nurani yang kotor
menyebabkan do ’a-do’a tidak terkabul.
Beberapa langkah apabila dilakukan
secara konsekuen, Insya Allah
menjadikan manusia “Sakti” Dunia
Akhirat. Getaran batinnya kuat, ibarat
voltage pada lampu yang selalu di
tambah getarannya sementara kaca
yang melingkari lampu itu pun selalu
dibersihkan melalui laku-laku yang
positif.
Hikmah suatu amalan (bacaan) biasanya
terkait dengan perilaku manusianya.
Dalam hadistnya Turmudzi
meriwayatkan, “Seseorang yang
mengucapkan Laa ilaha illallah dengan
memurnikan niat, pasti dibukakan
untuknya pintu-pintu langit, sampai
ucapannya itu dibawa ke Arsy selagi
dosa-dosa besar dijauhi ”.
Hadist ini bisa ditafsiri bahwa suatu
amalan harus diimbangi dengan
pengamalan. Adanya keselarasan antara
ucapan mulut dengan tindakan
menyebabkan orang itu mencapai
hakikatnya “Kekuatan-Kesaktian”.

6. Berhati Ikhlas Berpantang Tamak.
Seseorang yang memiliki hati ikhlas,
tidak rakus dengan dunia lebih memiliki
kepekaan dalam menyerap pelajaraan
ilmu batin. Secara logika, orang yang
berhati ikhlas lebih mudah memusatkan
konsentrasinya pada satu titik tujuan,
yaitu persoalan yang dihadapinya.
Disebutkan bahwa orang yang berhati
ikhlas diperkenankan Allah SWT untuk :
Berbicara, Melihat, Berpikir dan
Mendengar bersama dengan Lidah,
Mata, Hati dan Telinga Allah ( baca hadist
Thabrani ).
Hati yang ikhlas identik dengan ketiadaan
rasa tamak. Orang yang memiliki sifat
ikhlas dan tidak tamak amat disukai
manusia. Rasullullah SAW pernah
didatangi seorang sahabat yang ingin
meminta resep agar disukai Allah SWT
dan disukai sesama manusia. Rasullullah
bersabda : “Jangan rakus dengan Harta
Dunia, tentu Allah akan menyenangimu,
dan jangan tamak dengan hak orang
lain, tentu banyak orang yang
menyenangimu “.
Hadist ini jika dikaitkan dengan
kehidupan para spiritualis mereka
memiliki power pertama kali disebabkan
karena kharismanya, jika seseorang itu
banyak disukai sesamanya maka apa
yang diucapkan pun akan dipercaya.
Sebaliknya walau orang itu berilmu
tinggi tetapi kalau tidak disukai
sesamanya maka apa yang
diucapkannya pun tidak akan ada yang
menggubris.

7. Bersedekah ( Dermawan ).
Bersedekah selain untuk tujuan ibadah
sosial juga memiliki pengaruh terhadap
menyingkirnya bahaya. Banyak hadist
membahas masalah sedekah berkaitan
dengan tolak-balak. Dengan banyak
bersedekah, seseorang akan
memperoleh limpahan rezeki dan
kemenangan.
Rasullullah SAW bersabda : “Wahai
Manusia !! Bertobatlah Kamu kepada
Allah sebelum mati, segeralah Kamu
beramal saleh sebelum Kamu sibuk,
sambunglah hubungan dengan
Tuhanmu dengan memperbanyak zikir
dan memperbanyak amal sedekah
dengan rahasia maupun terang-
terangan. Tuhan akan memberi Kamu
rezeki, pertolongan dan kemenangan ”.
(HR Jabir RA)
Dalam kehidupan bermasyarakat kita
bisa melilhat hikmah dari sedekah ini.
Seseorang yang memiliki jiwa
dermawan amat disukai sesamanya.
Logikannya jika orang itu disukai banyak
orang maka ia jauh dari bahaya.
Kisah nyata terjadi pada suatu daerah.
Dua orang yang sama-sama memiliki
ilmu batin memiliki kebun mangga.
Ketika hampir musim panen, mangga
dari seorang dermawan itu tidak ada
yang mencurinya, sebaliknya kebun
mangga yang milik orang bakhil itu
banyak dicuri anak-anak muda.
Disinyalir, pencurian itu terjadi karena
unsur “Tidak Suka” dengan pemilik
kebun. Sedangkan anak-anak muda itu
mengapa tidak mau mencuri kebun
milik sang dermawan, rata-rata mereka
mengutarakan keengganannya “Ah dia
orang baik kok kita kerjain” katanya, nah
anda ingin menang dan sakti dunia
akhirat ?? perbanyaklah sedekah.

8. Mengurangi Makan dan Tidur.
Sebuah laku tirakat yang universal yang
berlaku untuk seluruh makhluk hidup
adalah puasa. Ulat agar bisa terbang
menjadi kupu-kupu harus berpuasa
terlebih dahulu, ular agar bisa ganti kulit
harus puasa terlebih dahulu dan ayam
agar bisa beranak pun harus puasa
terlebih dahulu.
Secara budaya banyak hal yang dapat
diraih melalui puasa. Orang-orang
terdahulu tanpa mempermasalahkan sisi
ilmiahnya aktivitas puasa telah berhasil
mendapatkan segala daya linuwih atau
keistimewaan melalui puasa yang lazim
disebut tirakat.
Para spiritualis mendapatkan Wahyu
maupun Wisik ( Petunjuk ghoib melalui
puasa terlebih dahulu ). Dan tradisi itu
masih terus dilestarikan orang-orang
zaman sekarang. Intinya sampai
kapanpun orang tetap meyakini dengan
mengurangi makan dalam hal ini adalah
puasa, seseorang akan memperoleh
inspirasi baru, intuisi.
Tradisi kita, ketika secara budaya sudah
tiada lagi tempat untuk bertanya, melalui
puasa seseorang bisa mendapatkan
telinga yang baru dan ketika ia tak lagi
mampu berkata, dengan puasa
seseorang mampu memperoleh mulut
yang baru.
Secara logika, puasa adalah bentuk
kesungguhan yang diwujudkan melalui
melaparkan diri. Hanya orang-orang
yang sungguh-sungguh saja yang
sanggup melakukannya. Aktivitas ini jika
ditinjau dari sisi ilmu batin, menunjukan
bahwa kesungguhan memprogram niat
itu yang akan menghasilkan kelebihan-
kelebihan.
Hati yang diprogram dengan singguh-
sungguh akan menghasilkan seseuatu
yang luar biasa. Karena itu dalam
menempuh ilmu batin, aktivitas puasa
mutlak dibutuhkan. Karena didalam
puasa itu tidak hanya bermakna
melaparkan diri semata. Lebih dari itu,
berpuasa memiliki tujuan manonaktifkan
nafsu syaithoni.
Non aktifnya nafsu secara tidak langsung
meninggikan taraf spiritual manusia,
sehingga orang-orang yang berpuasa
do ’a nya makbul dan apa yang terusik
dalam hatinya sering menjadi
kenyataan.
Menurut Imam Syafi’i dengan berpuasa
seseorang terhindar dari lemah
beribadah, berat badanya, keras hatinya,
tumpul pikirannya dan kebiasaan
mengantuk. Dari penyelidikan ilmiah
puasa diyakini memiliki pengaruh
terhadap kesehatan manusia.
Orang-orang terdahulu memiliki
ketajaman mata batin dan manjur Ilmu
kanuragannya karena kuatnya dalam
Laku Melek atau mengurangi tidur
malam hari. Bahkan burung hantu yang
dilambangkan sebagai lambang ilmu
pengetahuan pun disebabkan karena
kebiasannya “Tafakur ” pada malam
hari.
Dalam filosofi ilmu batin,
memperbanyak tafakur malam hari
menyebabkan seseorang memiliki “Mata
Lebar”, yaitu ketajaman dalam melihat
dan membaca apa-apa yang tersirat
dibalik kemisterian alam semesta ini.
Bahkan ketika agama Islam datang pun
membenarkan informasi sebelumnya
yang dibawa oleh agama lain. Hanya
Islam yang menginformasikan bahwa
dengan ber-Tahajud ketika orang lain
terlelap dalam tidur, menyebabkan
orang itu akan ditempatkan Allah SWT
pada tempat yang terpuji.
Pada keheningan malam terdapat
berbagai hikmah. Melawan “Nafsu” tidur
menuju ibadah kepada Allah SWT dan
dalam suasana hening itu konsentrasi
mudah menyatu. Saat inilah Allah SWT
memberikan keleluasaan kepada hamba-
hamba-Nya guna memohon apa saja
yang diinginkan.
Banyak para spiritualis yang memiliki
keunikan dalam ilmu batin bukan karena
banyaknya ilmu dan panjangnya amalan
yang dibacanya, melainkan karena laku
prihatin pada malam harinya. Insya
Allah seseorang yang membiasakan diri
tafakur dan beribadah pada malam hari,
maka Allah SWT akan memberikan
keberkahan dalam ilmu-ilmunya.

9. Zikir Kalimah Toyyibah.
Ada hal-hal yang tersembunyi dibalik
zikir kalimah Toyyibah “La ilaha illallah”
pertama, zikir ini disebut sebagai sebaik-
baiknya zikir, berdasarkan hadist riwayat
Nasa ’i, Ibnu Majjah, Ibnu Hibban, dan
Hakim “Afdhaluzd dzikri La ilaha
Illallaahu” yang artinya : sebaik-baik zikir
adalah La ilaha illallah.
Kemudian pada hadist yang lain
disebutkan bahwa dengan zikir kalimah
Toyyibah ini menyebabkan pintu langit
terbuka, selagi yang membaca kalimah
itu orang yang menjauhi dosa-dosa
besar. Sedangkan dengan mengamalkan
zikir kalimah ini, sepanjang zikir ini
diamalkan secara tulus ikhlas
mengharap ridho Allah SWT, justru
Allah yang akan mengatur potensi
manusia.
Dalam hadist Qudsy tersurat : “Barang
siapa disibukkan zikir kepada-Ku
sehingga tidak sempat memohon dari-
Ku maka Aku akan memberikan yang
terbaik dari apa saja yang Ku berikan ”.
Artinya : hikmah dari zikir kalimah
Toyyibah itu, seseorang akan diberi
karunia oleh Allah SWT walau jenis
karunia itu tidak dimintanya. Ini Yang
disebut dengan rezeki yang tak terduga-
duga.
Hikmah lain, dari membiasakan diri
berzikir kalimah “La ilaha illallah “, secara
tidak langsung berarti merekam kalimat
itu pada alam bawah sadar manusia.
Seseorang dalam kondisi kritis, kalimat
yang reflek muncul dari alam bawah
sadarnya adalah kalimat yang paling
akrab dengan lidah dan hatinya.
Maka, seseorang yang istiqomah dalam
zikir kalimah “La ilaha illallah “, bila saat
sakaratul maut hendak menjemput,
Insya Allah kalimat itu yang akan
muncul dari mulutnya. Dengan
demikian berlakulah janji Allah SWT
bahwa seseorang yang diakhir hayatnya
mengucapkan kalimat “La ilaha illallah”,
maka sorgalah balasannya.
Menyimak hal-hal dibalik kalimah
Toyyibah ini, ada dua keuntungan yang
bisa kita raih. Pertama keuntungan dunia
berupa ketenangan hati akibat bias dari
aktivitas zikir, juga keuntungan dunia
berupa datangnya karunia yang
dilimpahkan yang lebih baik dibanding
hamba lain yang meminta.
Sedangkan pahala akhiratnya adalah
menemui kematian dengan Khusnul
Khotimah. Semoga kita termasuk
hamba-hamba Allah yang memperoleh
keuntungan dunia akhirat. Amin.
10. Memakai Wewangian.
Kalau kekuatan fisik seseorang
ditentukan dari ototnya. Kekuatan ilmu
batin ditentukan dari roh. Memperkuat
roh, salah satu caranya dengan
wewangian. Karena itu orang yang
sedang mempelajari ilmu batin atau
ingin melestarikan kekuatan ilmu batin
dalam jiwa raganya, ia dituntut selalu
mengenakan wewangian.
Disebutkan, wewangian amat dibenci
setan dan disukai para malaikat.
Pengertian “Wangi” disini bukan sekedar
wangi karena bau minyak wangi. Wangi
yang hakiki adalah wanginya
kepribadian, dan itu berarti Ahlakul
Karimah. Tentu saja, melengkapi antara
syareat dan hakikat itu seseorang
memang disunahkan memakai
wewangian sekaligus menghiasi diri
dengan Ahlak yang baik.

CARA MENAJAMKAN MATA BATHIN


Seluruh kekuatan yang ada didunia
ini, bersumber dari kuasa Allah SWT. Segala
usaha pencapaian manusia dalam
meningkatkan konsentrasi batinnya kepada
Allah, akan memberikan konsesi yang besar
berupa pengetahuan dan kemampuan
melebihi rata-rata orang lain.

CARA MENAJAMKAN MATA BATIN


Mata Batin atau dalam Istilah Tasawuf
Al Bathinah merupakan Indera keenam yang
Allah berikan kepada setiap manusia, Mata
Batin ibarat kaca yang dapat melihat
sesuatu (bercermin) atau ibarat pisau
tumpul yang dapat diasah sampai tajam
sehingga dapat memotong sesuatu benda.
Setiap manusia mempunyai mata batin
yang asal mulanya Allah ciptakan bersih
tanpa ada noda sedikitpun tetapi kemudian
dinodai oleh sifat-sifat buruk dan
keduniawian.
Ketika kita masih kecil mata batin kita masih
bersih sehingga dapat melihat hal-hal yang ghoib
dan mudah menangkap Ilmu Pengetahuan
dengan mudah tetapi setelah kita besar mata batin
kita sudah ternodai oleh sifat-sifat buruk dan
keduniawian sehingga tidak dapat melihat lagi hal-
hal yang ghoib (tertutup), tempat mata hati adalah
Qalbu ( hati nurani ) yang selalu berubah setiap
saat sesuai dengan perbuatan manusia sehari-hari
jika berbuat jahat akan lupa kepada Allah maka
Qalbu itu menjadi kotor dan jika berbuat baik atau
berzikir Qalbu itu akan bersih kembali.

Dalam Hadist Nabi disebutkan : "Hati
manusia itu ibarat sehelai kain putih yang
apabila manusia itu berbuat dosa maka
tercorenglah / ternodailah kain putih
tersebut dengan satu titik noda kemudian
jika sering berbuat dosa lambat-laun
sehelai kain putih itu berubah menjadi
kotor / hitam". Jika hati nurani sudah kotor
maka terkunci nuraninya akan sulit menerima
petunjuk dari Allah.

Ada Empat Tahapan Untuk Menajamkan
atau Membersihkan Mata Batin :

Pertama, Mengosongkan hati dari sifat-sifat
buruk seperti iri, dengki, benci, dan dari sifat
keduniawian.

Kedua, Membuang daya khayal yang
mengganggu keyakinan hati kemudian berpikir
tentang hal-hal yang ghoib yang kita ketahui.

Ketiga, Mendawamkan
( Kontinue ) sholat dan berzikir pada malam hari
karena kesepian malam dapat menambah
kekhusuk-an hati.

Keempat,
Meningkatkan Iman dan Kecintaan kepada Allah
yaitu : mencintai Allah dari segala-galanya selalu
Munajad ( mohon pertolongan Allah ), dan
Istikharoh ( meminta petunjuk dari Allah SWT )