Jumat, 28 Mei 2010

KEUTAMAAN SEDEKAH


Diceritakan, ketika Nabi Ayub AS sedang mandi
tiba-tiba Allah SWT mendatangkan
seekor belalang emas dan hinggap di lengannya.
Baginda menepis-nepis lengan
bajunya agar belalang jatuh. Lantas Allah SWT
berfirman, ''Bukankah Aku lakukan
begitu supaya kamu menjadi lebih kaya?''
Nabi Ayub AS menjawab, ''Ya benar, wahai Sang
Pencipta! Demi keagungan-Mu apalah
makna kekayaan tanpa keberkahan-Mu.''
Kisah di atas menegaskan betapa pentingnya
keberkahan dalam rezeki yang
dikurniakan oleh Allah SWT. Kekayaan tidak akan
membawa arti tanpa ada
keberkahan. Dengan adanya keberkahan, harta
dan rezeki yang sedikit akan bisa
terasakan mencukupi. Sebaliknya, tanpa
keberkahan rezeki yang meskipun banyak
akan terasakan sempit dan menyusahkan.
Agar rezeki yang Allah SWT berikan kepada kita
menjadi berkah, Rasulullah SAW
menganjurkan kepada umatnya untuk
memperbanyak sedekah.
Sabda Rasulullah SAW,
''Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah.''
Dalam hadis lain, Rasulullah SAW menjelaskan,
''Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada
dua malaikat menyeru kepada
manusia di bumi. Yang satu menyeru, 'Ya
Tuhanku, karuniakanlah ganti kepada
orang yang membelanjakan hartanya kerena
Allah'. Yang satu lagi menyeru,
'Musnahkanlah orang yang menahan hartanya'.''
Sedekah walaupun kecil tetapi amat berharga di
sisi Allah SWT. Orang yang bakhil
dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebagian
hartanya akan merugi di dunia dan
akhirat karena tidak ada keberkahan. Jadi,
sejatinya orang yang bersedekah
adalah untuk kepentingan dirinya. Sebab,
menginfakkan (belanjakan) harta akan
memperoleh berkah, dan sebaliknya
menahannya adalah celaka.
Sedekah memiliki beberapa keutamaan bagi
orang yang mengamalkannya.
Pertama, mengundang datangnya rezeki.
Allah SWT berfirman dalam salah satu ayat
Alquran bahwa Dia akan membalas setiap
kebaikan hamba-hamba-Nya dengan 10 kebaikan.
Bahkan, di ayat yang lain
dinyatakan 700 kebaikan. Khalifah Ali bin Abi
Thalib menyatakan, ''Pancinglah
rezeki dengan sedekah.''
Kedua, sedekah dapat menolak bala.
Rasulullah SAW bersabda, ''Bersegeralah
bersedekah, sebab yang namanya bala
tidak pernah bisa mendahului sedekah.''
Ketiga, sedekah dapat menyembuhkan penyakit.
Rasulullah SAW menganjurkan, ''Obatilah
penyakitmu dengan sedekah.''
Keempat, sedekah dapat menunda kematian dan
memperpanjang umur.
Kata Rasulullah SAW, ''Perbanyaklah sedekah.
Sebab, sedekah bisa memanjangkan
umur.''
Mengapa semua itu bisa terjadi? Sebab, Allah
SWT mencintai orang-orang yang
bersedekah. Kalau Allah SWT sudah mencintai
seorang hambanya, maka tidak ada
persoalan yang tidak bisa diselesaikan, tidak ada
permintaan dan doa yang Allah
tidak kabulkan, serta tidak ada dosa yang Allah
tidak ampuni, dan hamba tersebut
akan meninggal dunia dalam keadaan husnul
khatimah (baik).
Kekuatan dan kekuasaan Allah jauh lebih besar
dari persoalan yang dihadapi
manusia. Lalu, kalau manfaat sedekah begitu
dahsyatnya, masihkah kita belum juga
tergerak untuk mencintai sedekah? Wallahu a'lam
bis-shawab

Kamis, 27 Mei 2010

RAHASIA DIBALIK ADZAN


Renungkanlah WAHAI SAHABAT-SAHABATKU
yang dirahmati ALLAH SWT, Mengapa
lidah kelu disaat kematian? tetapi kematian itu pasti
menjelma. Hanya masa dan waktunya yang tidak
kita ketahui. Coba kita amati.
Mengapa kebanyakan orang yg nazak (hampir
ajal) tidak dapat berkata apa
-apa lidahnya kelu, keras dan hanya mimik
mukanya yang menahan kesakitan sakaratul
maut'.
Diriwayatkan sebuah hadis yg bermaksud:
"Hendaklah kamu mendiamkan diri ketika adzan,
jika tidak Allah akan kelukan lidahnya ketika maut
menghampirinya." Ini jelas menunjukkan, kita
disarankan agar mendiamkan diri, jangan berkata
apa-apa pun semasa adzan berkumandang.
Sebagai orang beragama Islam kita wajib
menghormati adzan. Banyak fadhilatnya. Jika lagu
kebangsaan kita diajar agar berdiri tegak dan
diamkan diri. Mengapa ketika adzan kita tidak
boleh mendiamkan diri? Lantas sesiapa yang
berkata-kata ketika adzan, Allah akan kelukan
lidahnya ketika nazak. Kita takut dengan kelunya
lidah kita semasa ajal hampir tiba maka kita tidak
dapat mengucap kalimah "Lailahaillallah" yang
mana siapa yang dapat mengucapkan kalimah ini
ketika nyawanya akan dicabut Allah dgn izinNya
menjanjikan syurga untuk mereka.Dari itu
marilah kita sama-sama menghormati adzan dan
mohon kepada Alloh supaya lidah ini tidak kelu
semasa nyawa kita sedang dicabut.
"Ya Allah! Anugerahkanlah kematian kami dengan
kematian yang baik lagi mulia, lancarkan lidah
kami mengucap kalimah "Lailahaillallah" semasa
sakaratul maut menghampiri kami. Amin.. amin..
amin Yarobbal a'lamin.."
WASIAT NABI MUHAMMAD S.A.W. kepada
SAIDINA ALI R.A.:Wahai Ali, bagi orang MUKMIN
ada 3 tanda-tandanya:
1) Tidak terpaut hatinya pada harta benda dunia.
2) Tidak terpesona dengan pujuk rayu.
3) Benci terhadap perbualan dan perkataan sia-
sia..
Wahai Ali, bagi orang 'ALIM itu ada 3 tanda2nya:
1) Jujur dalam berkata-kata.
2) Menjauhi segala yg haram.
3) Merendahkan diri.
Wahai Ali, bagi orang yg JUJUR itu ada 3
tanda2nya:
1) Merahasiakan ibadahnya.
2) Merahasiakan sedekahnya.
3) Merahasiakan ujian yg menimpanya.
Wahai Ali, bagi org yg TAKWA itu ada 3
tanda2nya:
1) Takut berlaku dusta dan keji.
2) Menjauhi kejahatan.
3) Memohon yang halal kerana takut jatuh dalam
keharaman.
Wahai Ali, bagi AHLI IBADAH itu ada 3 tanda2nya:
1) Mengawasi dirinya.
2) Menghisab dirinya.
3) Memperbanyakkan ibadah kepada Allah s.w.t.
Uang Rp 50.000 atau S$50 kelihatan begitu besar
bila dibawa ke kotak derma masjid, tetapi begitu
kecil bila kita bawa ke supermarket. 45 menit
terasa terlalu lama untuk berzikir tapi betapa
pendeknya waktu itu untuk pertandingan bola
sepak. Semua insan ingin memasuki syurga
tetapi tidak ramai yang berfikir dan berbicara
tentang bagaimana untuk memasukinya.
Kita mengirimkan ribuan 'jokes' dan 'surat
berantai' melalui e-mail tetapi bila mengirimkan
yang berkaitan dengan ibadah seringkali berfikir 2
atau 3 kali. OLEH KARENA ITU JANGAN BIARKAN
DIRI KITA INI MENJADI SEBAHAGIAN DARI
KEJAHILAN TERSEBUT, INSYA ALLAH AMIN....
Wassalamualaikum

Senin, 24 Mei 2010

RAJA DARI SEGALA ISTIGHFAR (sayyidul istighfar)


Allahumma anta Rabbi la ilaha
illa anta khalaqtani, wa ana
abduka wa ana ala ahdika ma-
statha'tu, a'udzu bika min syarri
ma shana'tu, abu'u laka
bini'matika 'alayya wa abu'u
bidzanbi fa-gfir li, fainnahu la
yaghfirudz-dzunuba illa anta

Artinya
Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku,
yang tiada Tuhan pantas disembah
melainkan Engkau. Tuhan yang
telah menciptakan diriku. Aku
adalah hamba-Mu dan aku ada
dalam perjanjian-Mu, yang dengan
segala kemampuanku aku
laksanakan perintah-Mu. Aku
berlindung kepada-Mu dari segala
perbuatan buruk yang aku lakukan
kepada-Mu. Engkau telah
mencurahkan nikmat-Mu
kepadaku, sedangkan aku
senantiasa berbuat dosa.
Ampunilah dosaku karena tidak
ada yang dapat mengampuni dosa
kecuali Engkau (HR. Abu Dawud,
Nasa’i, Ibnu Majah, dan Hakim)
Rasulullah membiasakan
membaca doa itu dan beliau
menyebutkan sebagai Sayyidul
Istighfar atau Raja Istighfar.
Bahkan, Rasulullah menegaskan,
barangsiapa yang membaca
sayyidul istighfar pada sore hari
dan hamba Allah itu meninggal
pada malam harinya hingga terbit
matahari ia berhak masuk surga.
Barangsiapa yang membaca
sayyidul istighfar pada malam hari,
kemudian hamba Allah itu
meninggal pada siang hari (mulai
matahari terbit hingga
terbenamnya) ia berhak masuk
surga.


facebook : abdul faqir martapura